29.6.08

Yuk, belajar membaca …. !!


Susu. Apel, Nanas, Pisang, Roti. Lima kata pada hari pertama Einzel belajar membaca. Ya, bunda mulai mengajarinya membaca sejak 7 bulan.

Bermula dari kartu membaca untuk bayi, bunda mulai mencari tahu apa itu Glenn Doman Methods. Pada acara Bobo Fair yang berlangsung di Jakarta Convension Center, Rabu (25/6) lalu, Bunda dan ayah bertemu dengan Ibu Irene. Ia berkisah mulai mengajari anaknya belajar sejak 3 bulan. Pada 18 bulan, anaknya bisa membaca satu huruf sendiri.

Kok bisa ya ?

Teknik membaca sejak bayi ini dikenal dengan Glenn Doman Methods. Metode ini dapat mengembangkan potensi terbaik anak dalam rangka mempersiapkan masa depan anak. Caranya dengan membaca.


Tekniknya sederhana :

1. Hadapkan kartu berisi tulisan kepada anak sehingga mudah terbaca. Umur 1 tahun kebawah cukup satu kata.
2. Jarak antara mata anak dengan kartu sekitar 50 cm.
3. Bagian belakang kartu ditulis kata yang sama dengan bagian depannya, agar bisa dibaca oleh Anda. Bacakan kartu dari depan ke belakang
4. Baca kartu dengan CEPAT. 1 kartu 1 detik.
5. Bacakan kartu dengan semangat, ekspresif, ceria
6. Jangan tes, biarkan anak belajar tanpa tes. Tes akan membuat anak bosan dan merasa tidak dipercaya. Mengajar adalah memberi, tes adalah minta upah.

Terakhir pesan dari Kak Seto : HENTIKAN BELAJAR SEBELUM ANAK ANAK MINTA BERHENTI. Ya, sebelum bosan gitu.

Oh ya, untuk kartu diharapkan agar dalam satu kategori. Misalnya aneka mainan : Pesawat, Boneka, Mobil, Motor, Tali. Kalau susah, coba cari di toko buku. Kartu membaca untuk bayi.

Baca, baca, baca .....

Tips Mengajak Bayi ke Mall

Berdasarkan pengalaman ayah dan bunda mengajak Einzel ke mall untuk kali pertama kemarin, berikut Einzel bagikan tips untuk mengajak bayi ke mall, apalagi bila ia baru pertama kali berada di tengah keramaian banyak orang.

1. Pastikan jam makan dan jam tidur si kecil.
Bila si kecil memiliki jatah tidur dan makan di sela-sela acara ”going mall” itu, jangan lupa untuk mencari waktu yang tenang buat ”feeding” and ”sleeping”

2. Jelaskan semua hal yang baru kepada si kecil.
Meski mulut si bayi kebanyakan diam, bahkan melongo, karena memang bayi kita belum terlalu lancar bicara, terus saja ceritakan hal-hal baru yang ada di depannya. Percayalah, otaknya tidak sedang diam. Dan, masa-masa bayi adalah masa-masa di mana sebuah ingatan terasah tajam

3. Jangan cuekkan dia.
Jangan sampai orang-tua sibuk sendiri belanja di supermarket, memilih pakaian, atau melihat-lihat poster bioskop, sementara si kecil ditinggal begitu saja di kereta dorongnya. Ingat, tujuan kita mengajaknya ke mall bukan karena tidak ada yang mengasuh di rumah, tapi untuk memberi wawasan dan pencerahan baru bagi si kecil.

4. Berikan sesuatu yang tepat untuk kebutuhannya
Menyayangi anak bukan berarti memanjakannya. Kalau si kecil ingin naik komedi putar tapi ia belum cukup kuat, ya jangan dipaksa. Begitupula untuk permainan-permainan lainnya maupun keingin untuk membeli barang tertentu.

Going to the Mall





The history will wrote it, Sunday, June, 29th

It’s the first time, Einzel going to the mall at Jakarta. With taxy, Einzel, Ayah, Bunda, and Ine (we usually called grandma from Jogja with Ine) went to Mall Artha Gading, Northern Jakarta.

Maybe, because it’s the first time Einz meet so many people in a crowd, Einz looked so confused. Just see with opened mouth, hehehe… Use the lift, an elevator, is an amazing experience. But, Einzel, did you remember, it’s not the first time you use the elevator. When you was born at Panti Rapih, November, 14th, 2007, the nurse brought you from 1st floor to 3rd floor with elevator. And ayah take that picture, did you remember, boy?

And… guess what, ayah and bunda bought a ticket for Einz to ride a “komidi putar”, a horse and others figure who rolling on about five minutes.

Not forget, ayah and bunda, take pictures with Einzel and some backgrounds, like elephant and Japan kids. Wow.. it feels at Bangkok or Tokyo.

At that trip, Einzel slept at his babycar… so tired, son?

I Want to Ride My Bicycle


Friday, June, 27th, Einzel got a prize from ayah and bunda. A bicycle!

A 7th month baby got a bicycle? Is it not a kidding?
Yap, it’s a kidding… I mean.. a kid sometimes shows his not ordinary behaviour!

Before, Einz borrowed Farah’s –our neighbour baby- bicycle, when Farah didn’t use it. But, ayah and bunda feels not so good if Einz always and always borrowed others baby ‘s bike, so… ayah and bunda decided to give Einzel his own bicycle. Thank’s God, thank’s ayah, and thank’s bunda..

From Pasar Rumput, a street market at Southern Jakarta, that bicycle came from. Only Rp 250.000 (about 25 USD), Einzel got that bicycle with elephant motive. And now, every morning and evening, Einz spent his joyful with this blue bicycle, go around Percetakan Negara VI.

O.. my neighbour, I have my own elephant bicycle… and Einzel sing the song, just like Queen sang it..
“Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride it where I like…”

22.6.08

Celebrating Jakarta Anniversary



Sunday, June, 22nd, 2008, Jakarta celebrated its 481th anniversary. And Einzel did a special way to celebrate the Capital’s special day. Einzel enjoyed “delman”, a traditional and uniequely vehicles which use horse power as its main “fuel”. Delman, or andong, or dokar almost perished because government prohibitted them to find passengers from Monas area. Monas or National Monument, a 450 feet (137 meters) monument with 35 kg (1,125 troy ounces) gold in the top, is Jakarta icon in the sentral city which built by the first president Soekarno at 1961. Government decided to replace the dokar in Monas with tourism train, a small train designed to make business in tourism destination.

But, the dokar’s owners didn’t give-up with that policy. In order to survive in this big city, they change the working area from Monas to the housing area. Just like around Einzel home at Percetakan Negara, Central Jakarta. Every Sunday evening, the dokar came and bring the children go around with the horse. Only to pay two thousand rupiahs (0,20 US Dollars) for a trip around the blocks.

Einzel enjoy this kind of activity, sat on the backside the Dokar with Bunda, he looked so happy behind the horse and the ridders, we called it “kusir” or “sais”. Maybe, if only Einzel were became Jakarta Governor, he would gave the free access to the dokar go around the whole city without exception. “Because dokar is a refreshing mass transportation. And no pollution came by it,” said Einzel, of course only in his mind, because over his 7th month, Einzel hasn’t speak well yet. Einz choosed to learn walk first than to speak.

Happy Anniversary Jakarta…

Dunia Main Anak


Dunia anak, dunia bermain. Permainan bayi, umur 7 bulan seperti Einzel harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Pilihan permainan berdasarkan kebutuhan untuk merangsang perkembangan motoriknya.

Salah satunya, palang bertingkat. Palang ini dibuat tegak berdiri ditambah mainan yang digantung. Fungsinya, merangsang bayi (4 bulan) agar meraih dan mengapai benda. Sisi samping, biasanya ada mainan yang dapat diputar. Einzel biasanya, memutar-mutar mainan itu dengan jari-jarinya yang kecil.

Ada juga krincing-krincing yang dapat merangsang anak mencari suara. Kadang untuk mengalihkan perhatian Einzel yang sedang mainan sendiri, Bunda membunyikan krincing. Dicari tuh suara sama Einzel.

Ketika pulang dari Aussie, ayah membawa baby book. Hheeemm buat apa ya …. Di dalam buku yang terbuat dari kain itu, ada gambar-gambar dengan aneka warna dan bahan. Ada cerminnya juga. Yang ini agak susah, Einzel seringnya ngaca tuh…..

O iya, ada mainan pemberian tetangga yakni Kartu Belajar Membaca untuk Bayi. Nah lho. Bunda sempat membaca di milis, kartu membaca ini bisa merangsang bayi untuk bisa membaca satu kata pada 1 tahun, sebuah kalimat di usia 2 tahun dan sebuah buku di usia 3 tahun. Kartunya pun hanya bertuliskan seperti SUSU, APEL, dan ROTI.

Dalam sehari, bunda biasanya membacakan 5 kata di masing-masing kartu. Einzel pun hanya melihat kartu mengikuti jari bunda yang mengeja. Selamat belajar ya nak.

20.6.08

Mudhun Lemah


Dalam bahasa Jawa, mudhun berarti turun, lemah berarti tanah. Dapat disimpulkan mudhun lemah berarti turun tanah. Di Jawa, biasanya anak usia 7 bulan – yang sudah bisa berdiri – diberikan kesempatan mudhun lemah.

Acaranya, sang anak dimasukkan ke dalam kurungan – ya semacam kurungan ayam – untuk memilih benda-benda yang digantungin. Benda-benda itu bisa berupa buku, mobil, pesawat, bola atau mainan lainnya. Permainan yang dipilih anak, diibaratkan akan berpengaruh pada pilihan hidupnya nanti. Terlepas dari benar dan salah ya.

Di luar apakah tradisi itu benar apa tidak, mudhun lemah dengan jalan di atas tanah berumput dapat merangsang motorik anak untuk cepat berjalan. Apalagi jika rumputnya masih basah oleh embun pagi.

An Evening at Surapati Park



Guys, this is Einzel...

this evening, Friday, June, 20th, "ayah" (meaning Dad) and "bunda" (meaning Mom) brought me to went to Surapati Park, at Central Jakarta.

You know, fortunately, in the midst of busy and pollutant Jakarta, Central Jakarta had Surapati Park. For the information, in this Enviro Day, government choosed Surapati Park as the best park at the country. Woooww.. so cool and nice..

I am very happy because ayah and bunda celebrate my 7th month ages. In Java traditions, 7th months is an important period for a baby. Many people said it's "Mudhun Lemah" or "Step Toward to The Ground", because in this age, normally, a baby learn to stand, walk, and run... (special for me, you can add the steps: play football)

So, here we go, we celebrate Einzel 7th months old at Surapati Park, can you hear my singing with "du.. pap.. ehm..." in my lips? it means..

"I am happy,
I am happy,
I am happy.....

i'm desperate, i can wait the time come the time that i can walk and go around this beautiful park..."

19.6.08

Mandi pagi ....


Bunda mandiin Einzel di pagi hari. hheeemmm, enak nii maenan air ...byur ..byur

Sejak 5 bulan, aku minta duduk kalo sedang mandi

Bobok manis....


uh, sudah malam ... Einzel bobok dulu ya ...


Seperti biasa, ayah ngasih guling untuk aku peluk-peluk

Berkumpul ....


Rumah Salemba ramai dengan kedatangan Om Radi dan Dik Tristan. Sore itu kami jalan-jalan ......


Senang .. bisa kumpul ...

Einzel Baptis


Jumat pertama di bulan Januari 2008, Einzel diajak ayah, bunda dan ine ke Gereja Kotabaru. Ini kali kedua Einzel ke gereja. Hari itu, Einzel baptis. Mikhael, nama permandian yang diberikan ayah.


18.6.08

Hi semua ....


Hi Om, Bulik .....


Setelah 7 bulan lahir, aku baru sempat membuat blog ....


Ya, karena foto-foto Einzel yang dijepret ayah dan bunda menumpuk di hard disk ....


Kalo kangen Einzel bisa melihat foto saya disini ya