22.12.08

Gigiku sudah 6


Menginjak usia 13 bulan, gigi Einzel semuanya sudah berjumlah 6 buah. Empat buah gigi di atas dan dua buah gigi di bawah.

Kalau tertawa atau teriak, gigi-gigi Einzel keliatan. Lihatlah pose Einzel di acara kawinan Om Gus Mul dan Tante Dini.

18.12.08

Ku Akan Menjagamu…



Anda masih ingat gambar Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berlari-lari di sekitar Pak Harto saat mendiang presiden kedua kita berkuasa? Kisahnya, saat itu Pak Harto akan mengemudikan motor gede kesayangannya, dan di belakangnya tampak Paspampres setia mengawal, bahkan berlari saat motor ini sudah jalan. Saat motor itu makin melaju, mereka berlari semakin kencang, seolah-olah para tentara pilihan ini menjaga anak kecil yang baru belajar naik sepeda…

Begitulah kira-kira perasaan seorang ayah terhadap anaknya. I wish Anda yang baca posting blog ini adalah seorang ayah. Atau Ibu. Atau at least punya ponakan kecil. Bayangkan anak-anak kesayangan kita sedang belajar berjalan. Itulah yang hari-hari ini saya lakukan. Persis seperti Paspampres membentengi Suharto agar tidak nggeblak, begitulah saya menjaga Einzel agar tidak jatuh tanpa topangan di sela keriangannya memanfaatkan kaki sebagai anugerah yang baru disyukurinya.

Seorang ayah rela membayar apapun demi kesenangan dan kesehatan anaknya. Begitu si kecil, apalagi itu adalah darah dagingnya sendiri, tertawa, maka si ayah akan gembira. Baik tersenyum kecil, atau malah ikutan ngakak.

Ketika sang anak sakit, si ayah akan berujar dalam hati, “Nak, if only I could replaced your suffering. Seandainya saya bisa menanggung rasa sakit yang kamu rasakan. Kalau boleh, penderitaan itu jadi milik saya. Jangan kamu, anakku…”

Seorang ayah harus bersikap seperti seorang komandan paspampres menghadapi keinginan presiden. Senang atau sedih, sibuk atau senggang, dia harus menjawab lantang kala sang anak membutuhkannya, mengajaknya bermain atau berjalan-jalan, “Siap Komandan…”

Tak ubahnya reffrein lirik lagu “Dik” dari kelompok musik “Wali”..

“Ku akan menjagamu
Di bangun dan tidurmu
Di semua mimpi dan nyatamu
Ku akan menjagamu
Tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh…”

8.12.08

Wow, Einzel Siaran Radio


Einzel sedang mencoba headphone yang biasa digunakan ayah untuk mengedit berita radionya. Semula Einzel iseng ngotak atik notebook lalu mulai iseng meminjam headphone karena mendengar ada suara di salah satu peralatan siaran ayah.

Layaknya penyiar, Einzel mulai ngoceh dengan bahasa bayi. Ya, sedikit geli ya mas …..

Biasanya ayah mengajak mahasiswanya bertandang ke radio-radio di jakarta, apa sekarang Einzel yang mulai pengen tahu soal radio ya ?

7.12.08

Rawat Gigi Sejak Bayi



Wah, ternyata tidak mudah ya mengajar bayi seusia Mamas Einzel menggosok gigi sejak usia dua belas bulan. Padahal, mengajar anak merawat giginya sejak dini itu penting, lho…

Pakar Pergigian dari Klinik Pergigian Dr Halina, Dr Halina Haron, berkata kebanyakan ibu bapa memandang remeh cara dan tahap penjagaan gigi anak mereka. Tak heran apabila gigi susu yang sepatutnya mula longgar pada usia enam tahun mengalami kerosakan dan terpaksa dicabut seawal usia tiga tahun.
“Pembentukan gigi bayi sebenarnya bermula di peringkat janin. Oleh itu, pengambilan makanan ibu terutama kalsium ketika hamil sangat penting kerana ia mempengaruhi pembentukan gigi dan janin itu sendiri,” katanya.

Sangat penting seorang ayah dan ibu mengajar anak mengenai penjagaan gigi sejak kecil. “Ajar mereka menggosok gigi mengikuti jadual setiap pagi dan malam. Pastikan ibu bapa juga menjaga gigi dan jika bisa lakukanlah bersama anak,” katanya.

Mengapa seorang anak dapat mengalami masalah pada giginya?


a) Pembersihan gigi yang tidak betul menyebabkan kewujudan plak atau lendir selaput gigi yang menyebabkan gigi cepat rusak. Pembersihan efektif dan teknik yang betul sangat diperlukan.

b) Rampant cariers (kerusakan gigi menyeluruh)
Kerusakan gigi susu yang menyeluruh dapat disebabkan karena tak adanya kebiasaan menggosok gigi sejak kecil. Ditambah pula dengan kebiasaan memakan makanan yang terlalu banyak mengandungi gula tetapi tidak membersihkan gigi selepas makan.

c) Menghisap puting, susu botol atau menghisap jari. Pastikan kanak-kanak tidak menghisap puting atau menghisap jari. Kebiasaan ini akan mengganggu pembentukan tulang rahang dan boleh menyebabkan giginya jongang. Jika anak menghisap susu botol, pastikan puting susu dijauhkan dari mulut ketika dia tidur.

Panduan untuk ayah dan bunda:
a) Sejak usia dua setengah tahun, bawa anak ke doktor gigi walaupun dia tidak berhadapan dengan masalah gigi. Jangan tunggu sampai giginya sakit karena itu akan membuatnya meninggalkan ‘pengalaman ngeri’ terhadap doktor gigi. Kunjungan pertama ke dokter gigi tanpa ada masalah atau kerusakan pada gigi akan membuat si kecil suka dan menyenangi dokter gigi.

Kunjungan pertama ini cukup sekadar pemeriksaan dan membiasakan dia duduk di kursi perawatan (dental chair) tanpa pikiran apapun. Kunjungan berikutnya saat si kecil berusia enam bulan untuk perawatan ‘fissure sealant’ sejenis tampalan pencegahan di permukaan gigi yang berlekuk supaya makanan tidak terkumpul di situ. Baru pada kunjungan ketiga untuk memperbaiki masalah/kerusakan pada gigi, jika ada.

b) Jadikan kunjungan ke doktor gigi sebagai ‘family outing’. Anak-anak cenderung untuk meniru sikap ayah dan bunda, sehingag rasa takut, trauma dan gemetar pada doktor gigi akan hilang dengan sendirinya.

c) Jika anak menikmati makanan manis, ajar dia untuk membersihkan gigi setelah makan, atau sebaiknya kurangi saja makanan manis.

d) Obat-obatan untuk anak selalu mengandung gula. Kalau anak sakit dan mendapat resep dokter, kalau bisa minta obat yang kadar gulanya sedikit. Jika tidak, berikan dia segelas air putih setelah minum obat untuk membersihkan gula yang mungkin melekat di celah-celah gigi.

e) Ajar anak memilih makanan kecil \yang kurang gula. Makanan yang manis elok diberi selepas waktu makan (mealtimes) dan bukan antara waktu makan. Air liur pada waktu makan akan membantu membersihkan dan menaturalkan gula dalam mulut.
Sumber: Berita Harian