23.2.09

Sim Sim Terima Kasim...

Mamas Einzel menikmati Odong-Odong.. "Sim sim terima kasih sim Simpak daun rambutan tan Tanduk ular mati ti Tikus main diloteng teng Tengok ayam bertelor lor Lori jalannya maju ju Jual minyak wangi ngi Ngitung duit seperak..."`

17.2.09

Wisata Sekitar Jakarta





Jakarta adalah hutan belantara bagi mall. So, tidak baik terus mengajak anak berputar-putar ke Grand Indonesia, Plaza Semanggi, Atrium, atau pertokoan lain di ibukota.

Akhir pekan lalu, Einzel berwisata ke Sukabumi dan Bogor. Sekalian merayakan ultah keduanya Om Rahardian Bekti.

Acara pertama adalah makan di Restoran Tengah Sawah “Desa Bumbu”, di kawasan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Terletak di area persawahan dan kali, restoran ini layak menjadi oase bagi warga Jakarta yang tiap hari bergelut dengan asap knalpot. Meski memang, waktu untuk mencapai lokasi “Desa Bumbu” tidak sebentar. Dari tol Jagorawi keluar Ciawi, lurus terus ke arah Sukabumi. Dalam kondisi normal, perjalanan dari Jakarta ke Caringin bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Berangkat dari tol Cawang 09.00 WIB, tiba di “Desa Bumbu” pada 11.30 WIB.

Sepulang dari menikmati aneka ikan bakar dan es cincau di ”Desa Bumbu” kami mampir di Katulampa Bogor. Awalnya, lokasi bernama Sumber Karya Indah (SKI) Katulampa di kawasan Banterkemeng, Bogor, ini dikenal sebagai sentra penjualan tas ala Tajur. Namun, belakangan, area yang diresmikan oleh Ibu Linda Agum Gumelar ini dilengkapi dengan wahana tempat wisata.

Ada tempat permainan untuk anak-anak seperti flying fox, wahana ikan, balon air atau ayunan. Di tempat ini, ibu-ibu yang mengantar anaknya bermain, bisa juga sambil berbelanja tas.

Flying fox adalah permainan favorit anak-anak. Tapi sebenarnya permainan ini bisa juga loh dilakuin sama orang dewasa. Dengan ketinggian 7 meter dan jarak luncur 70 meter, konon kabarnya tali ditempat ini bisa menahan beban sampai 800 kilogram. Dan dengan bayar Rp 20 ribu, bisa dua kali main flying fox. Ada juga permainan "Buggy Kart". area semacam off road buat mobil. Membuat badan jadi penuh lumpur usai saling ngebut di sirkuit.

Puas menikmati kawasan SKI, Einzel dan rombongan balik ke Jakarta sekitar pukul enam malam...

10.2.09

Rutinitas sebelum bobok malam


Tidak terasa einzel berumur 15 bulan. Aktifitasnya pun semakin bertambah lincah.
Einzel mempunyai tugas rutin tiap hari. Salah satunya kalau mau bobok malam. Dia bertugas memindahkan 2 guling dan bantalnya dari kasur di ruang TV ke kamar tidur. “ Mas, bawa gulingnya ke kamar,” kata ayah sambil menunjuk guling. Einzel dengan cekatan mengambil guling favoritnya ke tempat tidur.

Sebelum tidur, einzel lebih dulu cuci kaki. Biar bersih. Malam hari einzel bobok dengan diselingi minum susu di jam-jam tertentu. Bangun pagi, einzel bisa bangun dan turun kasur sendiri. Ayah dan bunda sengaja tidak memakai tempat tidur dulu karena takut einzel jatuh.

Bukan itu saja, einzel sudah terbiasa membuka pintu kamar sendiri. Jangan bingung, pintu kamar einzel sudah tidak rapat lagi. Jadi cukup dicungkil pake jari einzel, pintu pun terbuka.

Pernah suatu malam jam 23.00 ketika ayah dan bunda sedang menonton TV dan mengetik. Tiba-tiba einzel yang semula tidur di kamar, datang ke ruang TV. “ aku gak mau bobok sendiri,” mungkin kata einzel ya.

Apapun perkembangan anak, semua itu patut diapresiasikan. Tepuk tangan, ciuman atau kata-kata pujian yang membangun bisa membuat anak merasa didukun, diterima dalam keluarga.

Ces ces ces ….

Selera makan einzel tidak seperti biasanya. Einzel tergolong anak yang suka makan dan banyak lagi, walaupun tidak membuat badannya gembul. Tiga hari, einzel lebih sering “nglepeh” atau mengeluarkan makanan yang baru masuk mulutnya.

Ayah dan bunda belum “ngeh”. Sampai di hari keempat, baru kelihatan bibir atas bagian tengah luka alias sariawan. Wah, pantesan aja ngeces dan ngiler. Bantal dan baju semua gampang basah kuyup.

Di hari keempat ini, einzel gak bisa ngenyot jempol kalau mau bobok. Karena bibirnya luka, einzel senewen. Rewel deh …..

Duh mas, bibirmu kok ndower gitu ya ….