4.6.10

Kawah Putih, Situ Patenggang…



Setelah hampir dua tahun, mamas Einzel kembali berkunjung ke Bandung. Kali ini bersama bunda Celi dan mbak Tya yang menjemput ayah Jojo usai ayah mengikuti media training Pertamina di Hotel Santika, Bandung.

Sabtu, 29 Mei, dengan jasa mobil sewaan, mamas jalan-jalan ke selatan Bandung, tepatnya ke Kawah Putih dan Situ Patenggang. Menuju dua obyek wisata itu mobil mamas sempat kena macet di kawasan Moh. Toha dan Kopo, tapi syukurlah, mamas akhirnya bisa menyaksikan keindahan Kawah Putih usai diguyut hujan deras. Kata ayah, keindahan Kawah Putih tak kalah lho dengan obyek wisata serupa di Eropa, seperti Swiss, Austria, atau pegunungan lain di Skandinavia.



Kawah Putih berjarak 46 km atau 2,5 jam di selatan Kota Bandung, melewati kota kecil Soreang yang menjadi ibukota Kabupaten Bandung. Dari pintu masuk hingga ke kawah jaraknya sekitar 5 km atau bisa ditempuh sekitar 20 menit dengan harga tiket Rp 25 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp 50 ribu untuk wisatawan mancanegara. Kawah putih terletak di sebuah gunung yang bernama Gunung Patuha. Dulu, masyarakat menganggap kawah ini kawasan yang angker karena banyak burung mati seketika melewati kawah ini.
Pada 1837 seorang ilmuwan Belanda Jerman Dr. Franz Wilhelm Junghun melakukan penelitian dan menemukan bahwa gunung ini dianggap angker karena semburan lava belerang yang berbau sangat menyengat. Kawah di gunung ini warna airnya terang dan selalu berubah-ubah.

Puas foto-foto di Kawah Putih dan Kebun Teh Ranca Bali di PT Perkebunan VIII, mamas lanjut ke Situ Patenggang, sekaligus beli oleh-oleh boneka Thomas yang dijual di lapak-lapak tepi danau nan cantik itu…