1.9.08

Parijs van Java






Mamas Einzel kembali naik kereta api. Kalau akhir Juli lalu, Mamas menikmati KA Malam Taksaka Jakarta – Yogyakarta pulang pergi, maka di hari pertama September 2008 ini, Einzel mencicipi KA Eksekutif Argo Gede Bandung – Jakarta.

Sebelumnya, Mamas berada tiga hari dua malam di kota berjuluk “Parijs van Java” itu, dimulai dari rekreasi kantor ayah di Hotel Grand Seriti, Hegar Manah, dan berlanjut ke rumah Simbah Parman di kawasan Sukabumi Dalam, Kelurahan Kacapiring. Bandung dingin, euy, itu yang Mamas rasakan saat bersama ayah dan bunda naik motor keliling Bandung sampai ke daerah Buah Batu, Kiara Condong dan sekitarnya. Saking dinginnya, asma ayah sempat kambuh… ngik, ngik, ngik… konser dah...

Untuk bekal pulang, tentu saja, Mamas bawa Brownies Amanda sebagai oleh -oleh khas Bandung, dibeli spesial di Jalan Lengkong, lho..

Kembali ke suasana KA Argogede. Sejatinya, pemandangan perjalanan kereta rute Bandung – Jakarta amat mengasyikkan. Di rel peninggalan Belanda itu terdapat beberapa jembatan nan amat tinggi, juga ada terowongan yang cukup panjang tak jauh dari Stasiun Sasaksaat. Di rute Bandung – Jakarta ini, dari kaca jendelanya, penumpang kereta beberapa kali dapat menyaksikan langsung lokomotif KA di barisan terdepan. Pemandangan seperti ini tidak dapat dinikmati di rute lain.

Tahu rahasianya? Ya, karena di beberapa area, jalur rel KA Bandung – Jakarta memang melengkung. Maklum, perjalanan KA rute ini memang membelah bukit, sama seperti Jalan Tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang yang dibangun empat tahun lalu itu. Namun toh, meski pemandangannya mengasyikkan, Mamas Einzel lebih memilih bermain dan teriak-teriak sendiri di atas kursi, dan bahkan sempat tertidur pulas lebih dari sejam, sebelum ayah dan bunda membangunkan untuk mengajak turun di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur.

Anyhow, Mamas menikmati liburan weekend ini. Pertama kali ke Bandung, dan kembali merasakan, “Naik kereta api tut.. tut.. tut…”

1 komentar:

  1. Wah, Einzel sudah gede ya.. sudah jalan2 ke bandung, ke kebun binantang, udah berenang..hebat! dulu Om lihat Einzel masih belum bisa apa2, baru lahir waktu nengok di rumah eyang Einzel di yogya. Bilangin Papa Einzel, kalau ngajak jalan2 di bandung jangan naik motor, naik taksi dooong...

    BalasHapus