4.1.09

First Flight Experience





Mamas Einzel amat bersyukur. Di saat kedua orangtuanya baru pertama mencecap pengalaman bepergian dengan pesawat terbang pada usia 24 dan 25 tahun, Einzel sudah merasakannya di usia 13 bulan.

Flight from Jakarta to Jogja and Jogja to Jakarta pada New Year Vacation lalu menjadi perjalanan bersejarah bagi Einzel. Awalnya ayah dan bunda sempat cemas membayangkan Einzel akan menangis kencang saat pesawat airbus itu akan take off and landing. Apalagi penerbangan berangkat ke Jogja sempat delayed sekitar satu jam, sehingga Einzel dikhawatirkan capek saat penerbangan, mengingat tingkahnya yang terus berlarian saat berada di boarding room menunggu waktu keberangkatan.

Syukurlah, semuanya aman-aman saja. Setelah sempat nangis dan berontak dalam gendongan bunda dalam garbarata alias belalai gajah saat masuk pesawat (Einz paling tak suka antrian panjang berdesakan ya…), ternyata ketika pesawat lepas landas, selama penerbangan dan penerbangan, Einzel tidak rewel. Hampir separuh bungkus biskuit marie menjadi teman perjalanan sehingga telinga maupun indera keseimbangan Einzel tidak terganggu dalam deru kencang pesawat dan perbedaan tekanan udara yang bisa membuat raga seorang anak kecil mengalami keterkejutan.

Selamat ya Mamas atas pengalaman pertama terbangnya, doa ayah bunda Mamas Einzel sehat selalu, lekas besar dan ntar gede seneng travelling, hehehe…

“I believe I can fly
I believe I can touch the sky
I think about it every night and day Spread my wings and fly away
I believe I can soar
I see me runnin' through that open door
I believe I can fly I believe I can fly....whoo!
Oh, I believe I can fly Hey, 'cuz I believe in You…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar